Jumat, 18/10/2013 10:15 WIB
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Berita Lainnya
Jakarta, Banyak wanita yang enggan memeriksakan dirinya ke dokter ketika menemukan gejala kanker payudara. Penyebab yang paling umum yakni malu jika harus memeriksakan payudara yang merupakan salah satu bagian tubuh yang tertutup. Padahal, pemikiran yang seperti itu justru memperlambat penanganan kanker payudara.
"Selain ada hambatan ekonomi, kurangnya pengetahuan, dan takut didiagnosa kanker dan nanti disuruh operasi. Mereka juga malu karena harus buka baju itu jadi kendala cukup besar. Padahal sekarang kan banyak dokter perempuan, meskipun untuk ahli bedah masih didominasi laki-laki ya," kata Dr Martha Roida Manurung, dari Instalasi Deteksi Dini dan Onkologi Sosial RS Kanker Dharmais.
Hal itu disampaikan dia dalam talkshow 'Save Your Breasts Save Your Life' di Grand Indonesia, Jakarta, dan ditulis pada Jumat (18/10/2013).
Selain itu, menurut Dr Martha, dokter juga bisa menimbulkan kendala penanganan kanker payudara secara dini. Misalnya tidak semua dokter punya persepsi sama tentang kanker payudara, kurangnya fasilitas rumah sakit, atau enggan merujuk ke dokter atau rumah sakit lain.
Seperti diketahui, kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak diderita wanita di Indonesia. Walaupun dulu yang terkena kanker adalah wanita berusia di atas 40 tahun, tapi sekarang wanita di bawah 40 bahkan 20 tahun pun bisa terkena kanker.
Maka dari itu, pemeriksaan dini kanker payudara sebaiknya dilakukan. "Cara sederhananya dengan periksa payudara sendiri, sebulan sekali, setelah menstruasi," tutur Dr Martha.
(vit/up)
"Selain ada hambatan ekonomi, kurangnya pengetahuan, dan takut didiagnosa kanker dan nanti disuruh operasi. Mereka juga malu karena harus buka baju itu jadi kendala cukup besar. Padahal sekarang kan banyak dokter perempuan, meskipun untuk ahli bedah masih didominasi laki-laki ya," kata Dr Martha Roida Manurung, dari Instalasi Deteksi Dini dan Onkologi Sosial RS Kanker Dharmais.
Hal itu disampaikan dia dalam talkshow 'Save Your Breasts Save Your Life' di Grand Indonesia, Jakarta, dan ditulis pada Jumat (18/10/2013).
Selain itu, menurut Dr Martha, dokter juga bisa menimbulkan kendala penanganan kanker payudara secara dini. Misalnya tidak semua dokter punya persepsi sama tentang kanker payudara, kurangnya fasilitas rumah sakit, atau enggan merujuk ke dokter atau rumah sakit lain.
Seperti diketahui, kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak diderita wanita di Indonesia. Walaupun dulu yang terkena kanker adalah wanita berusia di atas 40 tahun, tapi sekarang wanita di bawah 40 bahkan 20 tahun pun bisa terkena kanker.
Maka dari itu, pemeriksaan dini kanker payudara sebaiknya dilakukan. "Cara sederhananya dengan periksa payudara sendiri, sebulan sekali, setelah menstruasi," tutur Dr Martha.
(vit/up)
0 komentar:
Posting Komentar