Anggota Panitia Khusus Angket Kasus Century dari Fraksi Demokrat, Ruhut Sitompul, kembali memicu keributan dalam rapat pemeriksaan pansus. Interupsi dan celutukan yang dilontarkannya lagi-lagi memancing pertengkaran antara dirinya dengan Gayus Lumbuun, Wakil Ketua Pansus. Padahal kemarin sore, dalam forum yang sama, Ruhut juga terlibat keributan dengan Gayus.
Kisruh hari ini bermula dari hal sepele, ketika Ruhut melakukan interupsi. Dalam interupsinya, Ruhut mengatakan bahwa waktu bertanya para anggota pansus dari Fraksi PDIP kepada saksi sudah terlalu lama, sehingga perlu dibatasi.
Interupsi ini tidak akan berujung kisruh, seandainya Ruhut berhenti sampai di situ. Namun ia rupanya belum puas dengan inti interupsinya. Ruhut pun menambahinya dengan sejumlah perkataan yang menyinggung-nyinggung pertengkarannya dengan Gayus kemarin.
"Kamu kemarin marah sama saya. Sekarang ngomongnya jangan marah-marah juga," kata Ruhut. Gayus yang kebetulan menjadi pimpinan sidang pansus pun menjawab sekenanya. Namun Ruhut masih terus mencecar Gayus. "Kamu profesor, saya bukan profesor. Tapi jangan marah-marah ngomongnya," kata Ruhut lagi.
Gayus pun tersinggung dan mulai terpancing dengan perkataan Ruhut. "Anda jangan kurang ajar menyebut "profesor" dengan nada seperti itu," kata Gayus, dalam rapat Rabu 6 Januari 2010 itu.
"Anda yang jangan kurang ajar. Pimpinan harus tegas," Ruhut membalas sengit. Alhasil, pertengkaran mulut pun kembali terjadi antara Ruhut dan Gayus. Tak kurang dari lima menit mereka saling bertukar kata.
Gayus meminta Fraksi Demokrat menangani Ruhut. "Anda selalu mengganggu rapat. Seharusnya Demokrat memperingatkan Anda. Jangan mentang-mentang. Saya pimpinan yang bertugas untuk mengatur Anda," ujar Gayus.
Namun kata-kata Gayus tak mempan. "Kita di sini duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi," kata Ruhut membandel.
Gayus pun tak kekurangan kata untuk menanggapinya. "Siapa bilang tinggi aku sama dengan tinggi kau," kata Gayus membalas.
Mendengar itu, Ruhut pun makin naik pitam dan mengeluarkan kata-kata yang tak patut di forum resmi itu. "Diam kau!" kata Ruhut.
"Kau yang diam!" kata Gayus lagi.
Melihat pertengakaran yang tak berujung pangkal itu, akhirnya rekan sefraksi Ruhut yang duduk di sebelahnya, Achsanul Qosasih, mengambil inisiatif untuk mematikan mikrofon di depan meja Ruhut. Namun Ruhut masih juga berceloteh. Seorang anggota pansus pun menyelutuk kesal.
"Pak Idrus Marham (Ketua Pansus), Golkar, tolong tengahi ini," ujar suara anggota pansus itu. Namun tak jelas siapa yang bersuara itu. Anggota pansus lainnya pun jail menimpali. "Suara siapa itu? Apa ada suara setan?" ujar suara lain.
Mendengar celetukan "suara setan" itu, Ruhut yang sedang sewot ganti tertawa terbahak-bahak. Suasana pun kembali tenang, dan proses pemeriksaan kembali dilanjutkan.
0 komentar:
Posting Komentar